Huh hah,, yap, ini pertama kali saya menulis di blog ini, dan singkat cerita ini pertama kali juga saya mempublikasikan tulisan informal saya ke dunia maya. Setelah sebelumnya pula saya menulis tulisan formal saya melalui sebuah skripsi dan thesis. Oke, lain waktu akan saya publikasikan juga mengenai ulasan isi thesis saya.
MMmm, saya perkenalkan tentang diri saya dulu. Saya Annisa Kusumaningrum dan biasa dipanggil nisa. Sejak kecil saya berada di Semarang lalu lanjut di TK Siwi Peni yang jaraknya lumayan dekat banget dengan rumah. SD saya juga masih berada dalam jangkaun rumah, Hehe. Hari pertama masuk SD sih entah merasa senang atau sedih, teman-teman yang lain diantar ibu mereka, sebagian besar malah tapi saya dan tetangga saya yang kebetulan sekelas datang sendiri tanpa diantar. Ya bukan berarti orang tua saya tidak sayang, tapi memang mereka untuk pertama kalinya mengajarkan saya untuk hidup mandiri (Think Positively!!!). Mulai masuk SMP, saya harus bersaing dengan anak-anak se-kota Semarang. Akhirnya melalui tes tertulis, tembus juga masuk SMP 3, waktu itu sekolah ini favorit setelah SMP 2. Sejak masuk SMP mulai deh mengenal teman-teman dari penjuru kota Semarang. Kata orang, dulu SMP 3 terkenal dengan anak-anaknya yang cakep & cantik (Katanya....). Sampai juga pada Ujian nasional, jaman-jaman pertama kali saya merasakan pengalaman luar biasa yang mendebarkan. Tapi saya tetap belajar dan berdoa, plus rajin mengerjakan soal-soal. Tak disangka-sangka NEM nya.......jauh diatas apa yang saya takutkan. Waktu pengambilan kertas nilai NEM, saya ditemani ibu saya naik angkot. Ibu saya bilang selama di angkot saya pucat banget, tangan dingin semua gara-gara takut hasilnya seperti apa.
Saya merencanakan untuk masuk SMA 1 saja lah...pikir saya waktu itu SMA 1 kan anaknya kece-kece. Bagi saya masuk SMA 3 adalah angan-angan (pikiran waktu SMP)..pasti anak-anaknya belajar terus dan rajin. Tapi melihat NEM SMP saya waktu itu rasanya sayang kalau hanya SMA 1. Akhirnya atas pertimbangan orang tua, saya daftar di SMA 3 SEMARANG. Akhirnya lolos juga. Sungguh saya merasakan kebanggaan menjadi bagian dari sekolah ini. Bangga nya bukan main... :DDD.
Senior High School is Never End, yap saya setuju dengan ungkapan itu. Jaman-jaman SMA boleh dibilang masa-masa muda paling membahagiakan, tanpa beban, uang saku dari orang tua. Banyak kejadian seru yang saya alami terutama bersama teman satu geng saya. MM, maksudnya teman dekat. Ada 4 orang, aku, nining, elda alias eek dan tika alias monkici. Klop banget sama mereka. Ada-ada saja ulahnya. Tapi kalau skarang dibayangkan kok rasanya malu ya...tapi kita tetap berteman sama siapapun kok. Pokoknya jangan pernah sia-sia kan masa SMA ya...
Lulus SMA, saya diterima di Teknik Kimia UNDIP. Masa-masa ini gak kalah seru kok, tapi tambahan tugas nya itu...........................apalagi anak Teknik. Keras bung...........Saya lulus S1, 3 tahun 9 bulan. Memang sebenanya dari S1 saya ada cita-cita untuk melanjutkan sekolah lagi di UGM. Tapi, takdir berkehendak lain, manusia merencanakan, tapi Tuhan yang menentukan. Waktu itu di Tekim UNDIP ada beasiswa fastrack dari DIKTI (S2 hanya setahun) yang membutuhan 12 orang untuk melanjutkan S2. Sudah terkumpul 12 orang sih, tapi 4 orang mengundurkan diri. Atas pertimbangan dari orang tua dan prinsip cita-cita saya, akhirnya saya mendaftar dan diterima. Alhamdulillah, ini beasiswa lho.. dan saya tahu biaya kuliah S2 cukup mahal kalau ditanggung sendiri.
Dari cerita yang saya uraikan diatas, saya mengambil kesimpulan apa yang terjadi pada kehidupan saya. Tidak ada yang namanya Kebetulan. Tuhan memberikan kita sesuatu bukan tanpa alasan, pasti ada pelajaran berharga yang dapat diambil. Asalkan dalam prosesnya kita berusaha yang tebaik, berdoa dan berbuat baik. Kita bisa saja merencanakan, tapi Tuhan mempunyai rencana yang terbaik bagi kehidupan kita. Tidak usah melihat ke-atas dalam urusan duniawi. Cukup bersyukur atas apa yang saya dapatkan saat ini. Masuk SMP 3, SMA 3 yang favorit, punya banyak teman yang baik dan mendapat beasiswa untuk S2, tak semua orang dapat kesempatan itu. Ya begitulah, Tuhan selalu merencanakan yang terbaik dan terindah bagi saya. Dan saat ini saya sedang menunggu rencana indah Allah selanjutnya.....