Kamis, 22 Mei 2014

Ulasan sedikit tentang sinetron "Ganteng-ganteng serigala"

Penulis cukup suka dengan sinetron "Ganteng-ganteng serigala", karena pemainnya yang bening-bening (hahahahaha). Ya, sinetron ini mengisahkan manusia vampire dan serigala dengan segala romansa cinta, konflik dan pertarungan antar kedua bangsa tersebut, versi Indonesia. 

Episode demi episode penulis tonton dan penulis merasa ada sedikit keganjalan pada sinetron ini..
Ya, sinetron ini berlatar belakang di sebuah sekolah tapi mengapa romansa cinta nya menurut penulis sudah sedikit kelewatan.
Pada suatu adegannya, pemain mengeluarkan gejolak cintanya dengan berpelukan, dan itu terjadi di sekolah yang notabennya adalah berkaitan dengan pendidikan. Penulis merasa ini segera dibenahi, mengingat penontonnya dari semua kalangan. Menurut penulis, adegan-adegan nya di film ini cukup romantis jika penontonnya adalah seusia dengan penulis (20-23 tahun keatas). Tapi untuk kalangan penonton SD - SMA, penulis menganggap adegan romansa cintanya sedikit kelewat batas bila dilakukan di Sekolah. 

Nah disini peran orang tua untuk mengawasi sangat penting...
Ya, semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita bila menjadi orang tua, tuntutan jaman dan teknologi memang tidak bisa dihindarkan, bijak lah dalam menghadapi...

Memaknai sebuah Profesi

sebuah pekerjaan atau profesi yang kau dapatkan, akan menjadi hidupmu.......

Kata-kata yang membuat penulis sempat bingung, apa maknanya. Sampai pada suatu hari, entah kebetulan apa yang bisa membuata saya akhirnya bisa memahami makna kata-kata tersebut. Ah tidak ada yang dinamakan kebetulan.... 
Kata ibu saya, karang gigi harus sesekali dibersihkan. Tujuannya agar nafas tidak bau dan tentunya alasan merawat gigi. Penulis termasuk orang yang takut ke dokter, lalu anjuran ibu saya abaikan sampai pada suatu ketika...."perlulah seseorang sekali-kali merawat diri". Penulis harus memperhatikan diri, tak kecuali pada gigi juga. Akhirnya penulis memberanikan diri untuk ke dokter gigi. 

Hari itu selasa jam setengah 8 pagi penulis berangkat ke sebuah klinik. Registrasi pasien  kemudian petugas/perawat klinik mempersilakan menunggu di depan ruang dokter gigi. 
Ruangan dengan jendela dan pintu terbuka, saat itu si dokter sedang melakukan sesi konsultasi dengan pasiennya.

Penulis melihat dokter itu, dokter berbicara sambil tak jarang memberikan senyum bahagia nya kepada pasien, seolah mengatakan "hei, aku dokter gigi, percayalah padaku, aku bahagia atas apa yang aku kerjakan saat ini"... pasien tersebut membalas dengan senyuman renyah

Ya! pelajaran yang dapat saya ambil... pekerjaan mu adalah hidupmu, jadilah bahagia dengan pekerjaanmu. Buat orang lain bahagia dengan pekerjaanmu..
Tidak bisa terbayangkan kalau si dokter itu ketika berangkat sudah lemah lesu dan tidak bergairah untuk menjalankan pekerjaannya. Bagaimana perasaan pasien tersebut termasuk saya sebagai pasiennya...

Meskipunbelum pernah merasakan, tapi penulis yakin ini adalah teguran bagi penulis untuk mensyukuri dan menjadikan diri kita bahagia atas pekerjaan kita.....
Jika suatu saat mengeluh dan merasa lelah, "Keep your pain to yourself"